PENGALAMAN
UNIK
Azzura Rania Bellen, seorang remaja yang sangat terpandang. Rania berasal dari sebuah keluarga terpandang
di Indonesia . Ayahnya adalah seorang pengusaha mall-mall terbesar di
Indonesia, sedang ibunya seorang pengusaha butik ternama di Indonesia. Kedua
orang tuanya sangatlah kaya, sehingga membuat mereka berlaku boros, terlebih
sikap boros Rania yang semakin menjadi-jadi. Setiap hari Rania pergi shopping di butik-butik ternama di
Jakarta. Setiap malam juga ia berkeluyuran di dunia malam. Uang yang ada di ATM
dan kartu kreditnya digunakan semaunya. Terkadang, dalam sehari ia membeli
banyak barang tak dibutuhkan dan tak penting yang berharga selangit. Ibu dan
Ayahnya hanya diam saja melihatnya, menurut mereka dengan seperti itu Rania akan
bahagia.
Dalam berbisnis selalu ada pihak yang berada di atas dan dibawah.
Ibarat roda yang selalu berputar. Sebuah perusahaan asing muncul meyabotase
beberapa mall milik ayah Rania, sedikit ddemi sedikit ayah Rania mengalami
kebangkrutan. Kini, keluarga mereka bergantung dari bisnis ibunya. Bisnis butik
yang dirambah ibunya sejak lama juga mengalami kesurutan. Banyak pesaing muda
yang lebih mampu bersaing dan mengkreasikan model masa kini. Bisnis ibunyapun
bangkrut.
Meski bisnis kedua orang tua Rania bangkrut, Rania tidak pernah mau
berhemat. Uang sakunya yang pas-pasan selalu habis dan kurang. Seluruh kartu
kreditnya sudah di blacklist , ATMnya
pun saldonya sudah habis. Ayah Rania mencoba bangkit dari awal namun gagal.
Sehingga menyebabkan sedikit setres dan depresi dan dilarikan ke rumah sakit
jiwa. Ibu Rania menjadi buruh tukang cuci di sekitar rumah kontrakan mereka.
Rania tidak pernah mau membantu orangtuanya. Dia masih belum sadar kondisi
ekonomi keluarganya. Dia hampir saja di DO karena nilainya yang merosot dan
jarang masuk kelas. Tapi Rania masih tetap acuh. Kawan-kawannya di dunia malam
mengejek Rania bahkan Rania ditipu dengan mereka. Seluruh simpanan tabungan
masadepan Rania habis.
Ibu Rania baru menyadari kekeliruannya mendidik anak setelah melihat
anaknya depresi hebat. Ibu Rania tidak tinggal diam. Dia berupaya menyembuhkan
Rania dan mengeluarkan Ayah Rania dari Rumah Sakit JIwa. Ibu Rania sadar, Dia
membuat Rania menjadi seorang anak berperilaku konsumtif dan hidup tanapa kasih
sayang dan perhatian orangtuanya. Dengan sabar Ibu Rania membimbing Rania
kembali seperti dulu, sosok Rania yang selalu tersenyum dan ceria. Ibu Rania
juga berusaha keras membuka warung makan kecil-kecilan untuk biaya hidup mereka
dan biaya kuliah Rania.
Sedikit-demi sedikit Rania sembuh dari depresinya, dia baru
menyadari hidupnya dipenuhi dengan bayangan semu. Semuanya bisa musnah kapan
saja. Kini, ia berusaha membantu ibunya berdagang makanan. Seluruh barang dan
baju-baju Rania yang beranded dilelang,
uang itu digunakan untuk membantu ibunya dalam berbisnis warung. Tanpa sadar,
ia baru merasakan susahnya menccari uang. Ia teringat saat-saat ia
membelanjakan sesuatu dengan nominal uang yang sangat banyak tanpa berpikir
panjang.
Usaha warung makan Ibu Rania semakin berkembang, Rania juga mendapat
beasiswa di kampusnya. Rania pun juga berhasil mengeluarkan ayahnya dari Rumah
sakit jiwa.kini, mereka mengulang kembali masa sulit mereka. Meniti karir dari
awal, bersama putri semata wayang mereka, Rania.
Keadaan bisa merubah seseorang, keadaan lingkungan dan kondisi
keluarga mampu merubah Rania dari seseorang yang manja, konsumtif dan suka
berfoya-foya menjadi seorang wanita tegar dewasa yang penuh percaya diri,
pemberani dan hemat