Pemirsa, walaupun sudah setahun letusan
Gunung Merapi berlalu, namun bahayanya masih tetap mengintai. Apalagi memasuki
musim hujan. Sekitar 90 juta meter kubik material vulkanik Merapi meluncur
menjadi lahar dingin saat musim penghujan datang.
Saudara kali ini saya berada tepat di depan
sungai Pabelan yang terletak di dusun Pabelan Magelang Jawa Tengah. Anda dapat
melihat di layar kaca anda mengenai keadaan sungai pabelan setelah ditimpa
hujan deras semalaman. Kemarin, Senin 31 Oktober 2011
Akibat hujan tersebut 4 jembatan alternatif
yang terbuat dari bambu di sepanjang sungai ini hanyut diterjang banjir lahar
dingin. Dalam pantauan Liputan Tim Global Spenasa, Selasa 1 November kemarin,
jembatan penghubung antar kecamatan terputus termasuk jembatan alternatif yang
menghubungkan Kabupaten Magelang dengan Yogyakarta. Lahar dingin berupa air dan
lumpur itu berasal dari puncak Merapi. Kawasan tersebut diguyur hujan sejak,
hari Selasa, 1 November 2011 kemarin
Sementara itu, pemirsa warga secara swadaya membuat tanggul
penghalang di sepanjang tepi sungai dengan bronjong kawat yang diisi
batu. Tanggul sementara itu dibangun guna mengantisipasi banjir lahar dingin
susulan.
Menurut sumber yang kami ketahui Petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan
Teknologi Kegunungapian (BPPT) memasang alat sensor
curah hujan di sejumlah titik di hulu sungai lereng Gunung Merapi. Alat sensor
ini berguna untuk mengukur tingginya curah hujan di sekitar lereng Merapi. Alat
ini juga dilengkapi dengan sistem deteksi lahar yang berfungsi untuk memberikan
laporan adanya getaran akibat aliran lahar dingin.
Dengan alat tersebut diharapkan peringatan dini pada warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi maupun warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu di Merapi bisa segera disampaikan. Dengan begitu warga bisa lebih siap menghadapinya.
Dengan alat tersebut diharapkan peringatan dini pada warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi maupun warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu di Merapi bisa segera disampaikan. Dengan begitu warga bisa lebih siap menghadapinya.
Berikut yang dapat kami laporkan
Dari Tim Global Spenasa Magelang .
Gilang Desy Permata Sari melaporkan.
0 komentar:
Post a Comment